Friday, December 3, 2010

Penciptaan kombinasi yang utuh dalam membentuk aspek suasana dan kesan dengan menggunakan seluruh komponen indera menempatkan pencahayaan sebagai suatu poin yang mesti mendapatkan perhatian khusus.Dalam mendesain interior, tata cahaya merupakan salah satu hal sangat penting untuk diperhatikan demi menciptakan suasana sebuah ruangan dengan memanfaatkan cahaya alam maupun cahaya buatan. Cahaya secara universal membantu kita merasakan bentuk secara visual, menikmati warna, tekstur dan ruang.

Sadarkah anda bahwa pencahayaan membentuk persepsi kita terhadap bentuk, mendramatisir kondisi ruang, mengekspose warna yang terdapat pada semua hal dan memberikan volume melalui bayangan yang ditimbulkannya.

  • Ruang dapat dirasakan keberadaannya melalui indera dengan mengidentifikasi batas-batasnya secara visual, melalui pencahayaan, ruangan diberi kesan luas atau sempit, dalam atau tinggi, pencahayaan menegaskan garis batas ruangan, atas, bawah, kiri, kanan, belakang dan depan, batas-batas pada ruang dibentuk melalui dinding-dinding, lantai dan langit-langit, sehingga akhirnya gelap terangnya sebuah ruangan memberikan impresi berbeda secara psikologis.
  • Warna pada dasarnya juga hadir melalui pemisahaan komponen cahaya, sehingga pengindentifikasian warna melaui cahaya sebenarnya adalah mixsasi dari cahaya + cahaya. Cahaya putih yang mengekspose ruang atau benda berwarna primer mempertegas tone utama warna tersebut, misalnya dinding berwarna biru dengan pencahayaan dari lampu putih akhirnya menegaskan komponen warna biru pada dinding tersebut, sedangkan dengan pencahayaan dari lampu berwarna selain putih menimbulkan tone warna gabungan antara pencahayaan dari sumber cahaya terhadap benda atau ruang yang disinari-nya, baik benda, ruang maupun cahaya yang memiliki intensitas tertinggi akan mendominasi kombinasi tersebut.
  • Indera penglihatan kita sudah pasti tidak dilengkapi oleh grid-grid atau measuring tools sehingga selain dengan perbandingan dimensi tiap objek baik dengan diri kita sendiri maupun dengan objek lainnya dan pencahayaan ternyata membentuk persepsi kita saat mengidentifikasi volume ruangan atau objek. Ruang yang sangat dalam diberi bayangan semakin hitam semakin kedasarnya, benda yang tinggi dengan pencahayaan dari bawah melalui spotlights menghasilkan kesan tinggi dan megah.

Pencahayaan pada ruangan diperuntukkan bagi penyinaran elemen-elemen pengisi ruangan tersebut. Dengan pemahaman terhadap pengaruh intensitas pencahayaan, positioning sumber cahaya serta warna cahaya tersebut akan menghasilkan tata cahaya pendukung aktifitas dan orientasi sebuah objek maupun ruangan yang disinarinya.

  • Intensitas cahaya diukur dengan kandela (cd) Satu kandela adalah intensitas cahaya suatu sumber cahaya yang memancarkan radiasi monokromatik pada frekuensi 540 X 1012 hertz dengan intensitas radiasi sebesar 1/683 watt per steradian dalam arah tersebut (CGPM ke-16, 1979) , intensitas cahaya yang maksimal dibentuk dari sumber cahaya-nya, waktu pencahayaan serta kriteria objek yang diberikan pencahayaan.
  1. Sumber pencahayaan dikategorikan menjadi sumber pencahayaan alami, dan sumber pecahayaan buatan. Sumber pencahayaan alami berasal dari cahaya matahari, bulan dan bintang, sedangkan sumber pencahayaan buatan berasal dari berbagai macam lampu baik yang asal cahayanya dari api, maupun dari listrik. Sumber cahaya alami dapat menghasilkan efek yang diinginkan dengan memberikan filter tertentu sedangkan sumber cahaya buatan dapat menghasilkan efek dengan penambahan filter tertentu, penggunaan bahan-bahan kimia maupun bahan cover cahaya buatan tersebut.
  2. Waktu pencahayaan sangat berpengaruh pada ruang ruang yang sangat terintegrasi dengan sumber pencahayaan alami, misalnya pencahayaan yang maksimal pada restoran yang semi terbuka akan dirasakan pada jam-jam setelah matahari terbenam, sehingga untuk mendapatkan efek tertentu pada siang hari saat sinar matahari masuk cukup banyak harus memperhatikan warna cahaya dan sumber cahaya buatan yang digunakan.
  3. Seperti yang dijelaskan sebelumnya warna pada objek maupun ruang membantu atau mengurangi intensitas ekspos cahaya padanya, selain itu karakter atau sifat objek maupun ruang yang diberi pencahayaan juga akan mempengaruhi tugas pencahayaan tersebut, misal ; pencahayaan dari sumber pencahayaan buatan seperti lampu flourosence pada kolam renang akan memberikan efek yang berbeda dibandingkan dengan sumber pencahayaan yang sama pada pepohonan.

  • Pada pencahayaan yang dihasilkan oleh sumber cahaya yang alami seperti matahari dapat kita rasakan perbedaan suasana yang dihasilkan saat matahari bersinar pada pagi hari dimana posisi matahari masih di samping atau depan dengan posisi matahari disiang hari tepat diatas kepala kita. Begitu juga dengan positioning sumber cahaya buatan, suasana yang dihasilkan tipe lampu yang sama pada posisi yang berbeda memberikan kesan yang berbeda pula bagi ruangan atau objek yang disinarinya. Posisi sumber pencahayaan memberikan bayangan yang berbeda atau dengan jumlah sumber cahaya yang lebih banyak akan menghilangkan bayangan tersebut sama sekali. Coba perhatikan photo objek manusia yang diberikan sumber cahaya dengan posisi dari bawah dibandingkan yang diberikan pencahayaan dari depan, apakah memiliki efek yang sama?
  • Ruangan yang sama dengan pencahayaan berwarna kuning lampu pijar akan menghasilkan rasa kantuk dan lelah lebih cepat dibandingkan dengan pencahayaan berwarna putih. Efek warna pencahayaan berkaitan dengan karakteristik berbagai warna itu sendiri, dan akan dibahas kemudian dalam artikel yang lebih spesifik.

Dengan faktor-faktor seperti yang disebutkan diatas, intensitas cahaya dapat memberikan dampak psikologis sebagai berikut ;
  1. Cahaya terang. Cahaya jenis ini merangsang, memberikan energi dan membuat kita seolah-olah ingin bergerak lagi, itulah sebabnya cahaya yang terang sangat cocok untuk ruang kerja. Namun cahaya yang terang berlebihan dapat membosankan, itulah sebabnya kita harus mempertimbangkan berapa banyak cahaya terang yang akan digunakan. Cahaya terang juga membentuk bayangan yang kuat.
  2. Cahaya redup. Cahaya redup ini memberikan kesan rileks, tenang dan romantis, karena itulah sangat cocok untuk digunakan pada ruang interior untuk relaksasi, seperti kamar tidur, kamar mandi, atau ruang bersantai lain seperti entertainment room.
  3. Cahaya yang terlalu terang. Jenis cahaya ini dapat menyebabkan kita mengalami lelah fisik dan mental (ingat bahwa ia digunakan di kantor polisi untuk menanyai para penjahat). Cahaya yang terlalu terang dan difokuskan dapat membuat kita merasa menjadi pusat perhatian dan dapat meningkatkan ego atau membuat kita merasa sangat tidak nyaman. Jenis pencahayaan ini juga sangat berguna untuk meningkatkan tampilan lukisan, patung, atau sudut ruang lain dengan lampu sorot.
  4. Cahaya dengan terang sedang. Cahaya ini tidak berpengaruh banyak pada kita, dan kita tetap merasa biasa saja.
  5. Cahaya dengan warna hangat. Cahaya yang berwarna hangat seperti warna merah, jingga dan kuning akan membawa suasana riang dan ‘welcome’, terutama untuk warna orange dan kuning. Warna terang yang hangat sangat cocok untuk lobi, hall, dan kadang sangat cocok untuk kamar tidur (dengan cahaya redup) dan kamar lain yang perlu ‘kehangatan’
  6. Cahaya dengan warna dingin. Cahaya biru, hijau dan ungu bisa membawa kesan tenang dari sisi warna, juga membawa kesan ‘dingin’. Jenis cahaya dengan warna dingin ini kebanyakan kurang cocok digunakan untuk interior rumah tinggal.

Secara umum fungsi cahaya dapat dibagi menjadi tiga sebagai berikut :

  • General Lighting adalah penerangan yang ditujukan untuk menerangi keseluruhan ruang.Sifat cahayanya menyebar merata keseluruh rungan.
  • Task Lighting adalah penerangan yang bersifat menunjang ke aktivitas khusus/ tertentu seperti belajar ,membaca, menjahit
  • Decorative Lighting adalah penerangan yang sifatnya membangkitkan efek dramatis pada objek tertentu.Biasanya objek itu adalah elemen interior yang mempunyai kesan khusus,seperti lukisan,gerabah, benda kriya atau elemen estetis lainnya.
Desainer berkutat dan bertugas dalam membuat lampu atau menata-nya bagi kepentingan ruang atau objek, desainer produk menghasilkan dekoratif lamp dan atau memanfaatkan sumber pencahayaan dalam produknya, sedangkan desainer interior mengaturnya untuk menghasilkan fungsi ruang yang maksimal. Cahaya menyinari hidup anda, manfaatkan, maksimalkan.

by : Asyraaf
Referensi : Pengaruh signifikan cahaya pada desain interior ; S.P.Honggowidjaja, PnP Solution, cara memilih cahaya interior yang bagus, aspek psikologis dari lampu interior kamar, psikologi cahaya waktu tidur, philips





0 Comments:

Post a Comment



 

FREE HOT BODYPAINTING | HOT GIRL GALERRY