Thursday, December 30, 2010

Pernahkah anda, ketika sedang berjalan kaki, atau bersepeda, atau ketika sedang berkendara, tiba-tiba ingin berjalan mundur, atau membalikan sepeda anda, atau memutar jalan kembali, atau mungkin hampir tertabrak karena melihat sebuah poster yang cukup menarik perhatian anda? Sebuah poster yang menarik bagi orang-orang, bagi saya, dan bagi anda, biasanya menarik perhatian pertama kali dilihat dari gambar. Jika gambar dalam poster sudah menarik perhatian kita, barulah tulisan yang berupa himbauan, ajakan, pesan moral, dan lain-lain akan terbaca.

Apa hubungannya antara poster dan pengguna jalan? Kemampuan otak seseorang untuk menangkap pesan poster hanya dalam hitungan detik. Jadi, kalimat yang tertera dalam poster harus diperkuat oleh gambar dan warna.

Menurut Wikipedia, definisi poster adalah karya seni atau desain grafis yang memuat komposisi gambar dan huruf di atas kertas berukuran besar. Poster biasanya ditempel di dinding atau permukaan datar lainnya dan sifatnya harus mencari perharian mata sekuat mungkin. Karena itulah, biasanya poster dibuat dengan warna-warna kontras dan kuat. Ukuran poster biasanya dibuat dalam ukuran agak besar, setidaknya ukuran minimalnya adalah A3, yaitu 297 mm x 420 mm. Kertas A3 sama dengan 2x ukuran A4. Jika ukuran media gambar terlalu besar, maka tidak bisa disebut poster, tetapi baliho. Contoh baliho seperti gambar film yang akan diputar di bioskop.

Poster adalah karya seni rupa dua dimensi yang berfungsi untuk menyampaikan informasi atau pesan kepada masyarakat umum. Membuat poster tidaklah mudah karena kreativitas juga dituntut maksimal. Tidak ada salahnya seorang desainer poster berkolaborasi ide dengan ilustrator atau fotografer supaya karya yang dihasilkan menjadi semakin menarik dan terkonsep. Tulisan di atas poster pun jangan sampai terlalu banyak, karena kembali lagi kepada tulisan dia tas, bahwa kemampuan otak seseorang untuk menangkap pesan poster hanya dalam hitungan detik. Jadi, kalau bisa seorang desainer poster pun harus memahami ilmu psikologi komunikasi dan visual.

Poster bisa dibuat dengan berbagai macam teknik yaitu:

Teknik manual, proses pembuatannya langsung dibuat dengan tangan.
Bisa ditulis atau dilukis langsung menggunakan alat tulis atau alat gambar seperti spidol, crayon, dan lain-lain.
Teknik silk screen atau sablon, dipakai untuk mencetak poster dalam jumlah yang agak banyak, misalnya 100-500 lembar.
Teknik cetak atau printing. Teknik cetak dipakai jika dicetak dalam jumlah ribuan atau puluhan ribu. Contoh poster seperti ini yaitu poster rokok, poster event (konser musik, pameran komputer, dan lain-lain).

Kekuatan Sebuah Poster

Ada kehebatan di dalam selembar poster, seperti poster karya Tadeusz Trepkowski, maestro seni poster Polandia, poster yang menampilkan siluet bom atom melayang dengan latar biru langit dan dalam siluet itu tampak reruntuhan kota Warsawa yang muram. Dan agak ke pojok kanan bawah tertulis: NIE! yang artinya Tidak! Menurut Steven Heller, editor AIGA Journal of Graphic Design, menulis, bahwa poster karya Trepkowski ini dengan caranya sendiri berhasil menghadirkan horor PD II setara dengan kebekuan yang hadir dari foto-foto tentang hal yang sama yang dimuat di majalah Life atau majalah lainnya di Amerika, dan bukan cuma sekedar gambaran sikap anti perang, tapi juga testamen tentang seni-seni poster dan daya penyelamatan umat manusia yang bisa diembannya. Jadi poster disini bukan sekedar tempelan untuk memperindah tembok-tembok, tetapi juga bisa mengungkap perkembangan peran dan fungsi “sosial-politik”.

Pada PD I di tahun 1914, poster mempunyai energi lain, yaitu: propaganda. Poster pada zaman ini muncul untuk membawa pesan penggalangan dana lewat penjualan surat berharga untuk negara, perekrutan kaum muda untuk jadi tentara, mengajak rakyat sipil untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan bela negara, ajakan untuk memacu produksi dan mengajak publik menghujat kebejatan musuh. Kebutuhan untuk menyampaikan pesan yang lugas dalam propaganda akhirnya menghasilkan corak gambar realis sederhana dan bahkan kasar. Kekuatan dari poster propaganda ini ada pada teks yang keras dan sloganistis. Seperti poster karya James Montgomery Flagg (1877-1960) dengan sosok paman Sam yang menunjuk, dan di bagian bawahnya tertulis “I Want You for US Army”, dan ajakan untuk segera mendaftar di tempat-tempat pendaftaran terdekat. Di masa perang ini, poster diproduksi besar-besaran untuk menunjukan kuatnya dukungan lembaga-lembaga pemerintah sehingga dibentuklah Kantor Informasi Perang AS, Agustus 1942. Lembaga ini membentuk Biro Publikasi Grafis yang menghimpun seniman untuk merancang dan menyiapkan bahan publikasi grafis, khususnya poster untuk berbagai badan pemerintahan AS.

Sejarah Perkembangan Poster

Sebenarnya tidak ada informasi yang tepat mengenai sejarah poster. Tetapi kita bisa menilik dari cikal bakal poster dari adanya lukisan dinding dan dekorasi yang telah ada pada 3000 tahun yang lalu sebelum masehi. Lukisan-lukisan di dinding yang menggambarkan motif binatang, manusia, suasana hutan atau peristiwa-peristiwa, digambar di dinding-dinding gua.

Pada tahun 1476, diciptakanlah mesin cetak oleh Guttenberg, diperkenalkan oleh Caxton di Inggris sebagai media pengumuman. Jadilah poster pertama kali dihasilkan hanya menggunakan huruf-huruf.

Di abad ke 18, Jules Cheret, seniman cetak grafis, dengan litografi multiwarnanya membangkitkan semangat seniman sezamannya untuk mengeksplor seni poster. Pada saat itu, pamflet dan poster sebelum inovasi Cheret kebanyakan hanya berukuran kecil dan dipenuhi teks. Cheret mengubah konsep poster-poster itu dengan membuat poster yang sangat pictorial, di dominasi gambar dan menciutkan porsi teksnya.

Pada abad ke 19, melalui karya-karya Henry de Toulouse-Lautrec, seni poster ikut mengisi khazanah perkembangan seni rupa modern barat sampai paruh awal abad ke-20. Poster karyanya untuk drama panggung hiburan, Moulin Rouge (1898) dengan gambar sosok artis Jane Avril, dengan warna-warna cerah dalam bidang-bidang lebar, dianggap memberi angin segar pada perkembangan poster, karena adanya cita rasa artistik seni rupa modern ke dalam bidang komunikasi massa dan niaga.

Dan sampai awal abad ke-20, Toulouse A-Lautrec dan rekan-rekan segenerasinya membanjiri kota-kota penting Eropa dengan poster bercorak Art Nouveau. Belle Epoque, salah satu seniman poster terkemuka dari masa ini, hidup dan berkarya di Paris, dan melahirkan berbagai varian Art Nouveau yang memperkaya corak seni rupa modern barat. Seni poster ini menyebar ke seluruh Eropa, bahkan Amerika serikat dan hadir di baris depan budaya masyarakat urban.

Bagaimana dengan perkembangan poster di Indonesia? saya mengamati, menurut saya perkembangannya sudah cukup bagus. Dominasi visualnya kental, adanya komposisi antara gambar dan teks cukup membuat seseorang terpancing. Beberapa di antaranya mampu menginspirasi saya dan orang-orang, karena kagum akan gambar, warna, dan teksnya yang kadang humoris tetapi menyindir, sampai-sampai terkadang poster-poster itu saya cabut tanpa izin dari mading-mading kampus atau dari tembok demi koleksi pribadi karena begitu menginspirasi dari semua segi, baik dari segi visual maupun kata-katanya. Sekarang, bagaimana dengan anda? Sejauh mana selembar poster dapat mempengaruhi anda?

Referensi: id.answers.yahoo.com zanu-megapro.blogspot.com Wikipedia Jgnresah.blogspot.com Shorttermrental.com

0 Comments:

Post a Comment



 

FREE HOT BODYPAINTING | HOT GIRL GALERRY