|
|
---|
Sunday, October 17, 2010
Iklan di TV mulai yang paling bagus hingga paling aneh, Film dan animasi, Branding dan corporate identity, Signage, Sign system, Iklan yang ditempel diBillboard kecil sampai yang besar, layout packaging, Photo yang lain sebagainya hampir ngga' pernah luput dari penglihatan kita setiap harinya, Semua visual tersebut berusaha menyampaikan sesuatu, berbicara melalui gambar baik yang statis maupun yang dinamis adalah ide dasar dari pengertian desain komunikasi visual.
Desain grafis yang pekerjaannya tidak hanya tentang cetak mencetak sesuatu bergeser pengertiannya menjadi lebih global sehingga disebut desain komunikasi visual. Di Indonesia istilah ini dibawa oleh desainer grafis asal Belanda ditahun 1977, Gert Dumber.
Desain grafis pada umumnya berkarya melalui bidang-bidang statis seperti buku, pamflet, brosur, majalah dan lain sebagainya, namun seiring dengan perkembangan zaman media desain grafis berkembang kearah media elektronik sehingga dituntut lebih interaktif, maka disana lahirlah desain multimedia. Pengertian dasar desain grafis yang secara etimologi diambil dari bahasa Inggris graphic yang berasal pula dari bahasa Latin graphe yang merupakan hasil adopsi dari bahasa yunani graphos berarti menggores, menggambar diatas batu atau menulis, adalah kombinasi proses berpikir dan merasa untuk menciptakan sesuatu dengan merekonstruksi fakta, fungsi dan estetika untuk memecahkan masalah rupa, warna, bentuk, teknik, biaya guna dan pemakaian yang diungkapkan dalam gambar, bentuk dan tulisan secara statis maupun dinamis.
Menurut Canadi (1999:4) desain komunikasi visual merupakan desain yang mengkomunikasikan informasi dan pesan yang ditampilkan secara visual. Menurutnya desainer komunikasi visual berusaha mempengaruhi pengamat, mereka berusaha agar target mereka memberikan respon positif bagi pesan visual tersebut, oleh karna itu desain visual tersebut harus komunikatif, dapat dikenali, dibaca dan dimengerti oleh target tersebut. sedangkan Desain komunikasi visual bagi Agus Sachari (2005:9) merupakan sebuah profesi yang mengkaji dan mempelajari desain dengan berbagai pendekatan dan pertimbangan, baik yang menyangkut komunikasi, media, citra, tanda, maupun nilai. dari aspek keilmuan, desain komunikasi visual juga mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan komunikasi dan pesan, teknologi percetakan, penggunaan teknologi multimedia, dan teknik persuasi pada masyarakat.
Pergeseran nilai dalam desain grafis berdemand dasar visual menjadi alat pemaknaan lebih dalam melahirkan desain komunikasi visual yang menjadi art of communication atau seni menyampaikan pesan melalui bahasa rupa melalui media yang bertujuan menginformasikan, mempengaruhi hingga mengubah perilaku audience sesuai dengan orientasi yang diinginkan, rekonstruksi grafis, tanda, simbol, ilustrasi gambar atau photo, tipografi dan lain sebagainya berdasarkan kaidah ilmu tata rupa disampaikan secara kreatif dan komunikatif berisikan solusi baik bagi audience atau bagi industri bahkan untuk kedua belah pihak melalui persuasi tertentu.
Desain komunikasi visual lahir dari desain grafis dengan kebutuhan dan orientasi yang lebih luas, namun jika kita menarik garis lebih jauh, desain grafis dapat dikatakan lahir dari seni grafis yang dikategorikan sebagai seni murni yang dikelompokkan lagi sebagai seni terapan yang tujuan awalnya adalah murni untuk kepuasan batin dan ekspresi dari sang seniman tersebut yang kemudian berkembang menjadi pemenuh satu kebutuhan dengan batas-batas proses yang masih manusiawi, biasanya melalui proses cetak manual baik diatas kertas, plat, kayu, aklirik, linoleum, batu litografi dan sebaginya yang disebut matrix dengan menggunakan tinta atau cat berbasis air, minyak, pastel pigmen padat dan sebagainya. Meskipun seni grafis dalam aplikasinya dapat diperbanyak melaui berbagai cara manual, seni grafis tetap berpegang pada koridor-koridor seni yang konsisten pada kritik dan lebih independen, maka berubah menjadi desain grafis dikarnakan kebutuhan industri dan keluar dari khazanah seni yang idealis.
Pijakan akhir pengertian desain komunikasi visual diterapkan dalam berbagai kebutuhan seperti;
- Animasi
- Advertising
- Sign
- Corporate identity atau identitas perusahaan
- Desain grafis industri
- Cerita bergambar seperti komik, karikatur, poster dan sebagainya
- Photografi
- Ilustrasi
- Tipografi (font/huruf)
- Multimedia
- Web
- Desain grafis media seperti buku, surat kabar, majalah dan lain sebagainya
Selanjutnya sebagaimana yang diungkapkan oleh Canadi (1999:4) dalam perkembangannya selama berabad-abad, desain komunikasi visual memiliki tiga fungsi utama yaitu;
- Desain komunikasi visual sebagai sarana identifikasi. Dengan identitas seseorang dapat menyatakan siapa dirinya, atau dari mana asalnya. Dengan identitas sebuah produk dapat di-identifikasi sebagai produk yang berkualitas atau bukan, baik atau buruk sehingga identitas merupakan hal mutlak yang harus dimiliki sebuah perusahaan, orang, perusahaan, acara, produk dan sebagainya.
- Desain Komunikasi visual sebagai sarana informasi dan instruksi. Desain komunikasi visual bertujuan untuk menunjukkan hubungan antara satu hal dengan lainnya, arah, posisi, skala secara harfiah maupun tersirat. Hal ini dapat kita jumpai pada sign system seperti tanda atau rambu lalu lintas, simbol-simbol ditempat umum dan lain sebagainya.
- Desain Komunikasi visual sebagai sarana presentasi dan promosi. Desain komunikasi visual juga berfungsi sebagai alat atau cara penyampaian pesan, pencari atensi secara visual dan membuat pesan itu gampang diingat dan tidak mudah dilupakan.
Dalam penciptaan sebuah karya desain komunikasi visual, desainer dan klien sama-sama memiliki influence penting untuk menghasilkan karya desain yang menarik, efektif dan fungsional, untuk itu menurut Pujiyanto (1998) dibutuhkan beberapa pedoman dalam mendesain sebuah karya desain komunikasi visual;
- Pangsa Pasar
- Konsep desain
- Pesan desain
- Media desain
Lagi, mengambil bahan dari Christine Suharto Canadi (1999:5), desain komunikasi visual memiliki berbagai elemen sebagai berikut;
- Layout (tata letak)
- Tipografi
- Ilustrasi
- Simbolisme
- Warna
- Animasi
- Suara
Labels: Artikel, Desain komunikasi visual