Friday, March 25, 2011

Duluu banget, zaman saya kecil (saya belum tua lho, jadi tebak aja ya,zaman-saya-kecil-nya saya waktu tahun berapa:D), saya sebel karena saya cuma bisa nonton satu siaran televisi, the one and the only, TVRI...Dengan segala hormat nih, bukan maksud saya meremehkan tayangan satu ini, satu-satunya acara yang masih membekas di hati saya sampai sekarang dari siaran televisi nasional ini cuma satu, Kelompen Capir!! Sepertinya, acara ini tiap hari pasti ada. Yaa, kebayang laah betenya saya sebagai anak kecil waktu itu. Maksud TVRI memang baik, memberikan tayangan edukatif, but come on! Kalau mau edukatif, di sekolah sudah cukup (tapi kalau dilihat dari menjamurnya sinetron-sinetron sekarang, saya jadi kangen beraatt sama TVRI!). Well, rasa sebel saya hilang ketika suatu hari ayah saya pulang membawa video player. Tepatnya pemutar untuk satu-satunya video yang eksis di zaman saya kecil itu, namanya video Beta, bentuk videonya kotak berwarna hitam, kotaknya sebesar kotak susu yang ukuran kecil. Dan, hari-hari saya pun berlangsung bahagia tanpa merasa di cuci otak oleh kelompen capir.

Nah, mengingat masa kecil saya yang berwarna karena kehadiran video beta ini, saya pengen tahu sejarah video dan perkembangannya sampai saat ini. Anda semua pasti pengen tahu juga, jadi mari kita bahas sama-sama.


Apa arti video secara linguistik? Video artinya ‘aku melihat’ dari verba Latin ‘videre’. Jika mendengar kata video biasanya yang terbayang adalah beberapa format penyimpanan gambar bergerak seperti DVD, VCD, di komputer biasanya ada quick time player, windows media player, MPEG 4, dan ada video kaset analog seperti video yang membuat masa kecil saya indah berwarna itu, yaitu VHS dan Betamax. Di UK, Estonia, Australia, Belanda, Findlandia, Hungaria dan New Zealand, kata video maksudnya untuk menyebut video kaset atau perekam video kaset, berarti biasanya jelas dari konteks.

Menurut Wikipedia, video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, media digital. Video juga dikatakan sebagai gabungan gambar-gambar mati yang dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu. Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satuan fps (frame per second). Karena dimainkan dalam kecepatan yang tinggi maka tercipta ilusi gerak yang halus, semakin besar nilai frame rate maka akan semakin halus pergerakan yang ditampilkan.

Teknologi video pertama kali dikembangkan untuk sistem-sistem sinar katoda tabung televisi, sisanya berkembang menjadi beberapa penyimpanan gambar bergerak seperti yang saya sebutkan di atas. Video bisa direkam dan ditransmisikan dalam berbagai media fisik, dalam pita magnetik ketika dicatat sebagai PAL atau NTSC (dua ini adalah sinyal-sinyal listrik) oleh kamera video, atau dalam MPEG atau DVD, dua media digital ini direkam oleh kamera digital. Standar untuk set-set televisi dan monitor-monitor komputer cenderung untuk berkembang sendiri. Kemajuan dalam kinerja komputer dan televisi digital untuk penyiaran dan rekaman menghasilkan konvergensi standar dan penggunaan konten. Sekarang, komputer-komputer bisa menampilkan siaran televisi dan film-film video klip dan streaming media. Didorong oleh meningkatnya kecepatan prosesor, kapasitas penyimpanan dan broadband utuk akses ke internet. Fitur umum perangkat keras komputer sekarang pasti ada kemampuan untuk menangkap, menyimpan, edit, dan mengirim konten televisi dan film, sebagai kebalikan dari perangkat video lama, teknologi berbasis analog.

Kualitas video pada dasarnya tergantung pada metode menangkap dan penyimpanan yang digunakan. DTV atau televisi digital adalah sebuah format yang relatif baru dengan kualitas lebih tinggi daripada format televisi sebelumnya dan telah menjadi standar untuk video televisi.


Video 3D, video digital dalam tiga dimensi yang diperkenalkan pertama kali pada akhir abad ke-20, adalah tiga atau delapan kamera dengan pengukuran kedalaman real time yang biasanya digunakan untuk menangkap stream video tiga dimensi. Nanti formatnya di perbaiki atau diperhalus lagi dalam MPEG 4.

Bagaimana cara kerja video? Video bisa diinterlasi atau progresif. Interlasi diciptakan sebagai sebagai satu cara untuk mencapai kualitas visual yang baik dalam sebuah keterbatasan bandwidth yang sempit. Baris-baris scan horizontal dari tiap bingkai interlasi diberi nomor berurutan dan dipartisi menjadi dua bidang: bidang aneh (bagian paling atas) yang terdiri dari garis bernomor ganjil dan bagian paling bawah yang bernomor genap. NTSC, PAL dan SECAM adalah format-format yang terinterlasi. Sebagai contoh, video format PAL selalu di spesifikasi dengan 576i50, dimana 576 nya mengindikasi resolusi garis vertikal, I mengindikasi interlasi, dan 50 mengindikasi 50 bidang (frame setengah) per detik.

Untuk sistem progresive scan, ada update untuk tiap periode refresh semua garis scan. Hasilnya adalah sebuah resolusi spasial dan sedikit macam-macam artifak yang dapat membuat bagian-bagian dari sebuah gambar diam muncul untuk kemudian bergerak atau berkedip.

Wow!!cukup rumit pembahasan bagaimana proses untuk jadi video itu ya, saya sendiri berusaha mencerna dengan membacanya beberapa kali, dan tetap…saya masih kurang mengerti, hehew. Tapi saya menangkap maksud dari prosesnya, proses yang saya tulis ini juga hanya gambaran besar dari bagaimana sebuah sistem video diproses, yang ternyata banyak sekali jenisnya. Yah, menulis tentang proses video ini juga lumayan membantu saya mengurangi trauma-pasca-kelompen-capir, thanks to technology?.

By : Zoe Referensi: pti08.wordpress.com/2008/10/15/definisi-video; id.wikipedia.org; protalkcallminds.wordpress.com;

0 Comments:

Post a Comment



 

FREE HOT BODYPAINTING | HOT GIRL GALERRY