Wednesday, January 26, 2011

Plastik adalah salah satu bahan yang dapat kita temui di hampir setiap barang atau perlengkapan yang kita pakai sehari-hari. Mulai dari botol minum, botol susu, tupperware, galon air minum, tempat makanan, kursi lipat, plastik kemasan, sikat gigi, pipa, mainan anak, dan lain-lain.

Plastik merupakan material yang baru secara luas dikembangkan dan digunakan sejak abad ke-20 yang berkembang secara luar biasa penggunaannya dari hanya beberapa ratus ton pada tahun 1930-an, menjadi 150 juta ton/tahun pada tahun 1990-an dan 220 juta ton/tahun 2005. Saat ini penggunaan material plastik di negara-negara Eropa Barat mencapai 60 kg/orang/tahun, di Amerika Serikat mencapai 80 kg/orang/tahun, sementara di India hanya 2 kg/orang/tahun. Bagaimana dengan di Indonesia? Untuk Jakarta saja, dengan jumlah penduduk yang lebih dari 9,5 juta orang, Jakarta bisa menghasilkan sampah sebanyak 6000 ton setiap harinya. Jika dibandingkan, setara untuk membangun Candi Borobudur setiap dua hari sekali. 15% dari jumlah sampah tersebut merupakan sampah plastik, padahal sampah plastik baru akan terurai setelah ratusan tahun.

Plastik mencakup produk polimerisasi sintetik/semi sintetik. Terbentuk dari penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa ekonomi. Ada beberapa polimer alami yang termasuk plastik. Plastik dapat dibentuk menjadi film/fiber sintetik. Plastik di desain dengan varian yang sangat banyak dalam properti yang dapat mentoleransi panas, keras, dan lain-lain. Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya, komposisi yang umum dan beratnya yang ringan memastikan plastik digunakan hampir di seluruh bidang industri.

Plastik adalah polimer atau rantai panjang atom yang mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau monomer. Plastik yang umum terdiri dari polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen, chlorine atau belerang di tulang belakang. Tulang belakang adalah bagian dari rantai di jalur utama yang menghubungkan unit monomer menjadi kesatuan. Untuk mengeset properti plastik grup molekuler berlainan, bergantung dari tulang belakang (biasanya ‘digantung’ sebagai bagian dari monomer sebelum menyambungkan monomer bersama untuk membentuk rantai polimer.
Pengembangan plastik berasal dari penggunaan material alami (seperti:permen karet, “Shellac”) sampai ke material alami yang dimodifikasi secara kimia (seperti:karet alami,”nitrocellulose”) dan akhirnya ke molekul buatan manusia (epoxy, polyvinyl chloride, polyethylene).

Sekarang ini utamanya ada enam komoditas polimer yang banyak digunakan, mereka adalah polyethylene, polypropylene, polyvinyl chloride, polyethylene terephthalate, polystyrene, dan polycarbonate. Mereka membentuk 98% dari seluruh polimer dan plastik yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Masing-masing dari polimer tersebut memiliki sifat degradasi dan ketahanan panas, cahaya, dan kimia.
Dari uraian bahan baku plastik dan mekanisme terbentuknya plastik di atas, jelaslah bahwa bahan plastik adalah bahan yang tidak bisa hancur atau terurai di tanah, untuk terurai sempurna membutuhkan waktu 100-500 tahun, jelas di luar ukuran umur manusia pada umumnya. Dan ketika plastik terbakar, bahan-bahan kimianya yang berbahaya bisa mengganggu kesehatan manusia.
Go Green adalah usaha dunia untuk memerangi pemanasan global, termasuk diantaranya mengurangi sampah plastik, dari usaha-usaha ini munculah desain-desain produk ramah lingkungan. Seperti yang dilakukan oleh Komitmen Seni Desain Indonesia dalam kepedulian akan pelestarian lingkungan, mereka membuat produk hasil daur ulang (recycled) serta ramah lingkungan (eco-friendly). Tidak kalah dengan produk originalnya, produk ini juga secara komersial memiliki nilai lebih karena keunikannya.

KANTUNG MAKANAN “COOL & HOT JUSSY”

Kantung ini dinamakan “Hot Jussy Lunch bag”. Bahan utama yang digunakan adalah kemasan minuman jus/susu atau sejenisnya yang berlapis alumunium foil di dalamnya dan laminasi plastik pada bagian luarnya. Karena ada alumunium foil di dalamnya, kantung ini dapat digunakan sebagai penyimpanan makanan, dapat digunakan juga untuk menjaga temperature (hangat/dingin), seperti menyimpan es krim agar tetap dingin dan tidak leleh, atau makanan panas agar tetap hangat.

Beni Chandra, seorang fisikawan yang lulus dari ITB pada 2006 tergerak untuk memperpanjang masa pakai kantong kresek dengan memiliki ide mengolah kantong kresek menjadi biji plastik bahan daur ulang yang banyak diburu perusahaan plastik. Beni yakin bahwa kantong kresek memiliki potensi yang besar jika diolah menjadi sesuatu yang lain.

Ide Beni didukung 100% oleh dosen yang tak segan memberinya pinjaman modal usaha sebesar Rp.200 juta, pinjaman itu digunakan untuk keperluan membuka usaha mulai dari menyewa lahan di desa Ciganiti, Buah Batu, Bandung, membeli mesin pencacah plastik, menyewa mobil bak pengangkut hingga menggaji 15 tenaga kerja. Aktivitas usahanya berlangsung setiap hari selama delapan jam dan dalam jangka waktu dua hari usaha Beni mampu memproduksi 1,5 ton biji plastik. Ia tidak kesulitan menjual barang produksinya sebab banyak distributor dan pabrik plastik di kawasan industri Cicaheum dan Cimahi sangat membutuhkan pasokan bahan baku daur ulang plastik.

Sekarang, bagaimana dengan anda? Sudahkah anda turut melestarikan lingkungan dengan mengurangi sampah plastik dan bertindak kreatif dengan membuat produk daur ulang dari plastik agar tidak terbuang percuma?

Referensi:www.kiwod.com, kbwa.akprind.ac.id, KOMPAS.com, archive.kaskus.us, www.ekon.go.id/index, www.lintasberita.com, green.kompasiana.com/limbah/.../15-sampah-plastik-di-dki-jakarta/, www.ekon.go.id/index.

0 Comments:

Post a Comment



 

FREE HOT BODYPAINTING | HOT GIRL GALERRY