Wednesday, January 26, 2011

Kebanyakan orang jika disuguhi buku teks atau buku yang lebih banyak memperlihatkan tulisan pasti enggan membacanya, tetapi bagaimana jika disuguhi buku yang banyak gambarnya dengan sedikit tulisan di dalamnya? Kebanyakan orang akan tertarik membaca buku seperti itu bahkan sampai ke halaman terakhir.

Semua orang termasuk anda pasti pernah membaca komik. Menurut Wikipedia, komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita. Biasanya komik dicetak di atas kertas dan dilengkapi dengan teks. Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip dalam Koran, dimuat dalam majalah, hingga berbentuk buku tersendiri.

Menurut Will Eisner, dalam bukunya Graphic Storytelling, komik adalah tatanan gambar dan balon kata yang berurutan, di tahun 1986, dalam bukunya Comics and Sequential Art, Eisner mendefinisikan seni sequential dan komik sebagai sequential art, "susunan gambar dan kata-kata untuk menceritakan sesuatu atau mendramatisasi suatu ide". Dalam buku Understanding Comics (1993) Scott McCloud mendefinisikan seni sequential dan komik sebagai "juxtaposed pictorial and other images in deliberate sequence, intended to convey information and/or to produce an aesthetic response in the viewer".

Kapan munculnya komik masih menjadi perdebatan. Menurut Scott McCloud komik bisa jadi bermula dari tulisan hiroglyph Mesir, emaki (gulungan gambar cerita) Jepang atau manuskrip kuno Amerika Tengah. Sejarah Jepang bahkan mencatat, komik mereka sudah dibukukan dalam gulungan emaki pada abad 12. Naskah yang dibuat secara keroyokan itu bertajuk choju jinbutsu giga, berisi gambar lucu hewan dan manusia. Menurut para ahli, tujuan pembuatan komik mungkin untuk mengekspresikan diri, menceritakan suatu kisah atau untuk keperluan ritual. Roger Sabin lain lagi, menurutnya komik merupakan istilah untuk kisah bergambar yang dicetak. Meski demikian, pengertian ini rancu sebab film animasi juga kisah bergambar yang dibuat atau dicetak dengan media tertentu.
Menurut penelusuran Sabin, komik cetak paling awal adalah komik cetak karya Francis Barlow berjudul A True Narrative of the Horrid Hellish Popish Plot (1682) dan The Punishments of Lemuel Gulliver oleh William Hogarth (1726). Tetapi Eddie Campbell menolak kesimpulan Sabin, sebab menurut Campbell karya dua penulis itu mestinya digolongkan pada kartun. Sama halnya dengan komik karya Rowlandson tahun 1782, yang membuat kartun bertema politik, ditambahi narasi. Karya para kartunis itu lebih tepat disebut gambar yang dinarasikan.

Definisi komik sendiri sangat supel karena itu berkembanglah berbagai istilah baru seperti:

  • Picture stories – Rodolphe Topffer (1845)
  • Pictorial narratives – Frans Masereel and Lynd Ward (1930s)
  • Picture novella – dengan nama samaran Drake Waller (1950s).
  • Illustories – Charles Biro (1950s)
  • Picto-fiction – Bill Gaine (1950s)
  • Sequential art(graphic novel) – Will Eisner (1978)
  • Nouvelle manga – Frederic Boilet (2001)

Di Indonesia sendiri, menurut pengamat budaya Arswendo Atmowiloto (1986) ada sebutan tersendiri untuk komik yaitu cerita bergambar atau disingkat menjadi CerGam, yang dicetuskan oleh seorang komikus Medan bernama Zam Nuldyn sekitar tahun 1970. Seno Gumira Ajidarma (2002) engemukakan bahwa komikus Teguh Santosa dalam komik Mat Romeo(1971) pernah membuat tagline karya mereka dengan kata-kata “disadjikan setjara filmis dan kolosal” yang sangat relevan dengan novel bergambar.

Jenis-Jenis Komik

Komik dari Amerika

Western comic mempunyai penggemar tersendiri di negara asalnya, Amerika. Dan mempunyai dua kekuatan besar, yaitu komik keluaran Marvel dan keluaran DC. Tokoh-tokoh dalam komik-komik keluaran dua nama besar penerbit ini tidak asing lagi bagi kita, ciri khas komik Amerika adalah cerita-cerita superheronya seperti Superman, Cat Woman, The Incredible Hulk, dan banyak lagi tokoh superhero.

Komik dari Jepang

Jepang, negara dengan pasar komik terbesar di dunia karena komik merupakan bagian dari budaya mereka, yang dikenal dengan sebutan Manga, komik Jepang lebih mengutamakan karakter dan jalan cerita yang unik dan menarik. Beberapa komik Jepang yang akrab dengan kita seperti Doraemon, Candy Candy, Sailor Moon, Dragon Ball.

Komik Indonesia

Indonesia pun mempunyai beberapa komik yang dapat dibanggakan. Ciri khas komik Indonesia lebih mengutamakan cerita wayang yang sangat terkenal di masyarakat, seperti Petruk, Gareng, dan Bagong. Beberapa komikus muda mengembangkan cerita Gatot Kaca dan Gadjah mada menjadi tokoh komik mereka. Ada juga beberapa komik komedi satir yang suka menyindir masyarakat Indonesia dengan segudang masalahnya, seperi komik Panji Koming buatan Dwi Koen, Benny and Mice..

Komik Online

Selain media cetak seperti surat kabar, majalah, tabloid dan buletin, media internet juga dapat dijadikan sarana dalam mempublikasikan komik-komik. Kita bisa membaca komik via internet. Dengan menggunakan media internet, jangkauannya yang lebih luas, seluruh dunia yang memiliki koneksi internet dapat mengaksesnya, daripada media cetak.
Karena komik banyak yang beragam dan selera pun beragam, anda bisa memilih, tentunya dengan bijaksana, komik apa yang ingin anda baca atau bahkan anda koleksi.

By : Zoe

Referensi:episentrum.com/search/; verca.myip.hu/jrqafakv.html; www.kaskus.us/showthread.php; www.gibug.com; www.kaptenbandung.com

0 Comments:

Post a Comment



 

FREE HOT BODYPAINTING | HOT GIRL GALERRY