|
|
---|
Monday, April 4, 2011
Apa jadinya jika seseorang mempunyai ide, ingin memberi tahu idenya kepada orang lain tetapi kesulitan untuk mendeskripsikannya secara detail? Seperti musisi yang menemukan nada-nada untuk lagunya tetapi ia sama sekali buta akan not-not lagu dan tidak dapat membuat partiturnya. Seperti seseorang yang ingin membuat detail denah rumahnya tetapi tidak dapat menggambarkannya dengan baik.
Atau tidak usah jauh-jauh, saya pribadi (maaf, curhat colongan) akan merasa kesal sekali dan merasa stuck berkepanjangan (tidak panjang-panjang juga sih) jika mendengar suatu lagu yang groove drumnya groovy sekali tetapi saya sulit menirukannya, karena saya tidak berbakat mendengar-langsung-bisa-memainkan, biasanya saya butuh untuk melihat partitur, dimana groove-groove drum lagu itu sudah tertuang di atas kertas dalam bentuk not-not ritmik , maka saya bisa mengerti untuk memainkannya, sisanya tinggal saya utak-utik semau saya. Semua orang yang mempunyai ide-ide , jika tidak mempunyai pengetahuan untuk mendeskripsikan ide-idenya secara detail pasti akan merasa stuck, kesal dan berpikir jika ingin meminta tolong pada orang lain pun maka belum tentu akan sepikiran dengan yang dimintai tolong, pasti pada akhirnya akan terjadi debat kusir (kusir?!).
Bagaimana dengan seorang desainer? Bagaimana mereka menuangkan ide-idenya? Pernahkah anda mendengar yang namanya technical drawing? Bahasa Indonesianya adalah gambar tekhnik, dikenal juga dengan istilah drafting. Gambar tekhnik memungkinkan para desainer untuk mengkomunikasikan ide-idenya pada kertas dan mengeksplor ide-ide potensial secara penuh. Di dalam gambar tekhnik ada kemampuan untuk mengerti secara lengkap, bagian perencanaan dan elevasi, secara universal diterima sebagai keterampilan inti lintas disiplin ilmu-ilmu desain. Sebuah gambar akan memungkinkan untuk rekonfigurasi interior atau taman dan pengaturan dari furniture atau fitur-fitur taman. Disiplin ilmu gambar teknik dipercaya membantu seorang desainer atau perancang berkembang dan meningkatkan fokus mereka pada detil-detil untuk memvisualisasikan sebuah tempat.
Gambar tekhnik biasanya digunakan oleh arsitek, desainer interior, desainer produk, drafter, desainer mesin dan bidang-bidang yang terkait lainnya. Dalam suatu gambar tekhnik ada standar dan konvensi untuk tata letak, ketebalan baris, ukuran teks, simbol, proyeksi melihat, geometri deskriptif, dimensi, dan notasi yang digunakan untuk membuat gambar yang idealnya ditafsirkan hanya dengan satu cara.
Drafter atau konseptor, penggambar, teknisi, menciptakan gambar teknis yang merupakan bentuk komunikasi grafis khusus. Sebuah gambar tekhnik berbeda dari gambar yang sama dengan yang bagaimana suatu ide akan ditafsirkan. Sebuah gambar umum bisa menahan dan memaknai berbagai tujuan, sementara gambar tekhnik ini dimaksudkan untuk secara singkat dan jelas mengkomunikasikan segala spesifikasi yang diperlukan untuk mengubah ide menjadi bentuk fisik.
Baik dalam mendesain atau perancangan secara teknis yang dilakukan oleh engineer, gambar teknik memegang kunci dalam hal produksi. Penerjemahan gabungan antara berbagai macam aspek dalam mendesain dituangkan pada gambar teknik. Misalnya aspek-aspek ergonomis, aerodinamika, styling secara visual dan sebagainya di kunci dalam angka-angka yang diterjemahkan oleh mesin2 seperti CNC atau SLS atau printer 3D untuk akhirnya menjadi landasan pembuatan molding.
Sekarang, bagaimana metode-metode dari tekhnik gambar ini? Pertama-tama, mari kita bahas mengenai yang namanya sketching atau mensketsa. Sketsa adalah gambar yang dieksekusi dengan cepat oleh tangan, dimana tidak bisa dimaksudkan juga sebagai pekerjaan yang sudah selesai. Pada umumnya, sebuah sketsa adalah sebuah cara cepat untuk merekam suatu ide untuk digunakan nanti. Metode ini membantu arsitek untuk atribut solusi dengan hipotesis abstrak suatu desain dan merangkum pola kompleks mereka dan metode ini meningkatkan produksi desain.
Metode lainnya dalam gambar tekhnik adalah dengan cara manual atau instrumen. Prosedur dasar dari drafting adalah menempatkan sebuah kecil kertas (atau material lain) dalam sebuah permukaan halus dengan sudut pengambilan yang benar dan sisi-sisi lurus, biasanya sebuah papan gambar. Sebuah straight edge geser atau dikenal sebagai persegi-T ini ditempatkan pada salah satu sisi, yang memungkinkan untuk bisa meluncur di sisi meja, dan di atas permukaan kertas. “Garis pararel” dapat ditarik hanya dengan menggerakan T-persegi dan menjalankan pensil atau pena tekhnis di sepanjang tepi T-persegi.
Metode lainnya lagi adalah dengan Computer Aided Design atau CAD. Kini, mekanik untuk tugas drafting sebagian besar telah otomatis dan bisa dipercepat lewat system CAD ini. Ada 2 tipe dari system CAD yang digunakan untuk produksi gambar-gambar tekhnik, two dimension (2D) dan three dimension (3D).
Sistem 2D CAD seperti Auto cad menggantikan disiplin ilmu untuk menggambar di atas kertas. Garis-garis, lingkaran-lingkaran, busur-busur dan kurva diciptakan dengan perangkat lunak. Dalam sebuah gambar jika ditangani dengan 2D CAD ini ketika ada kesalahan dalam gambar, dapat langsung di revisi. Sedangkan jika dengan cara konvensional, digambar dengan tangan, jika kesalahan ditemukan, atau memerlukan modifikasi, gambar baru harus dibuat dari awal. Tapi dengan sistem 2D CAD ini memungkinkan adanya salinan asli yang akan dimodifikasi, cukup menghemat waktu.
Bagaimana dengan 3D CAD? Sama seperti 2D, hanya gambar dalam 3D bisa “dihidupkan”. Setiap ortografik, proyeksi dan pemandangan adalah bagian yang dibuat oleh perangkat lunak. Bangunan, pesawat, kapal dan mobil dapat dimodelkan, dirakit dan diperiksa sebelum gambar tekhnik dirilis untuk keperluan manufaktur. Biasa ukuran-ukuran ini kemudian termasuk salah satu komponen penting dalam pengajuan paten.
Bagaimana tekhnik gambar diaplikasikan? Dan untuk bidang-bidang mana sajakah? Teknik gambar dapat diaplikasikan untuk arsitektur, mekanikal, permesinan, untuk bidang-bidang yang terkait, bisa digunakan untuk teknik ilustrasi seperti menggambar detil-detil otomotif, anatomi alat-alat musik, anatomi body mobil yang dapat dilihat secara transparan beserta interior dan mesin-mesinnya melalui tekhnik gambar ini. Jadi, enak bukan rasanya jika kita punya pengetahuan untuk mendeskripsikan ide-ide kita, apapun itu.
By : Zoe
Referensi: www.klc.co.uk, interiordesign.lovetoknow.com, en.wikipedia.org
Labels: Artikel, Desain interior, Desain produk, Gambar teknik